November
10
undefined
Hai Langit
/
0 Comments
hai langit.
aku bumi, kokoh,berwarna,berupa dan banyak kehidupan.
aku melihatmu,selalu.
aku memandangimu tanpa henti, apapun yang terjadi denganmu.
hai langit,
maafkan, aku tak bisa memahami,
kau tercipta, tapi tak berupa.
kau ada, itulah kurasa.
hai langit.
aku menerimamu, cahaya dan gelap melaluimu, seakan kau mengacuhkan.
tapi aku mengerti, kamu, selalu ada untukku.
kamu mencintaiku,
buktinya kau selalu ada untukku.
saat, aku terpecah karena haus, kamu mengirimku hujan.
aku hanya bisa memberikan ilalang dan bunga, untuk ku tunjukkan padamu.
kau mengerti apa mauku.
hai langit....
aku tak tahu, apa maumu.
apa kau senang hanya dengan diriku?
apa kau bahagia, hanya melindungiku?
hai langit...
maaf, aku tak bisa mengerti?
apa kesedihanmu, kemarahanmu dan kebahagianmu?
apa yang yg harus aku lakukan untuk itu?
jika nanti, hari dimana aku tiada.
tersenyumlah..itu permintaan terakhirku nanti.
aku melihatmu,selalu.
aku memandangimu tanpa henti, apapun yang terjadi denganmu.
hai langit,
maafkan, aku tak bisa memahami,
kau tercipta, tapi tak berupa.
kau ada, itulah kurasa.
hai langit.
aku menerimamu, cahaya dan gelap melaluimu, seakan kau mengacuhkan.
tapi aku mengerti, kamu, selalu ada untukku.
kamu mencintaiku,
buktinya kau selalu ada untukku.
saat, aku terpecah karena haus, kamu mengirimku hujan.
aku hanya bisa memberikan ilalang dan bunga, untuk ku tunjukkan padamu.
kau mengerti apa mauku.
hai langit....
aku tak tahu, apa maumu.
apa kau senang hanya dengan diriku?
apa kau bahagia, hanya melindungiku?
hai langit...
maaf, aku tak bisa mengerti?
apa kesedihanmu, kemarahanmu dan kebahagianmu?
apa yang yg harus aku lakukan untuk itu?
jika nanti, hari dimana aku tiada.
tersenyumlah..itu permintaan terakhirku nanti.