EsaBoim

 Gw adalah seorang muslim,meski gw gag terlalu faham sebenarnya dari keyakinan yg gw jalani yg telah ditentukan dari saat gw lahir.. dan sebagai seorang muslim, gw meyakini jika takdir itu adalah ketentuhan Tuhan,yg tidak dapat diubah. Seperti masalah percintaan gw sebelumnya. Jujur,gw sakit dan gag tahu harus berbuat apa disaat takdir itu memisahkan cinta itu. di lain pihak gw berfikir, ini bukanlah takdir yg diciptakan Tuhan,melainkan dari manusia itu sendiri. Yap..dari kedua orang tua wanita yg benar-benar membuat gw merasakan arti CINTA sesungguhnya.

   Gw gag mengerti apa yg dipikirkan orang tuanya, apa salah jika berbeda? apa salah qlo gw seorang muslim? apa salah gw bukan keturunan asli chinese. gw gag membawa kata PRIBUMI, karena gw yakin keluarga dia juga PRIBUMI, mungkin banyak pengalaman yg kelam dari ayah dan ibu dia,tp jaman sudah berbeda. Gw gag pernah mempesalahkan itu semua,perbedaan,suku,budaya dan agama menurut gw adalah sesuatu yg memang harus ada, bukankah indah dunia ini dengan begitu banyak perbedaan dan saling menghormati tanpa memandang apapun,janganlah lihat seseorang dari apa yg dia punya,tinggali dan keyakinan yg di anutnya, Lihatlah seperti mereka itu sama. Gw banyak memiliki teman yg berbeda,tapi gw gag pernah mendiskriminasikan mereka menjadi kelompok2 yg berbeda dengan gw, kami saling menghormati. misal : jika ada temen gw yg menikah di gereja, gw datang tanpa rasa takut qlo gw berbeda,dan yg lainpun mengerti,disaat ada hari raya dari keyakinan kami,kami saling memberi ucapan. Dan di saat gw melakukan Puasa ramadhan,mereka menghormati.

    Jadi yg salah itu bukan perbedaan itu sendiri ataupun takdir Tuhan, tapi dari pihak dia,yaitu orang tua. Gw pun mengakui,jika terorist itu banyak yg mengaku MUSLIM, dan gw gag setuju dengan itu, apapun dan siapapun orang jahat, jangan men-judge seseorang dari kelompok,keyakinan apapun itu juga, itu gag masuk akal !. misalkan,jika ada seseorang yg mengatasnamakan ISLAM berbuat seenaknya, gw pun akan menentang,karena gw tahu itu tidak benar! yg perlu disalahkan hanya orang yg berbuat, 

   Apa yg orang tua dia takutkan? sempat ayahanda'a pun berkata dengan dia "jika kamu benar sampai menikah dengan dia,Ayah akan bunuh diri?" Hey....u're idiot!! katakan saja yg sebenarnya, alasan yg masuk akal? jika di permasalahkan, seseorang yg tidak mempedulikan perbedaan seperti gw. jika di diskriminasikan seperti ini,juga dapat berbalik. tapi menurut gw itu gag penting. Kenapa? karena alasan gw cuma ingin membahagiakan anaknya,Kami saling mencintai ! dan kami juga tidak keberatan dengan perbedaan yg ada? jadi apa masalahnya?

   Apa anda terlalu takut dengan diskriminasi sosial!! apa karena budaya turun temurun dari anda? hey, anda memang memiliki segalanya! tapi anda lupa 1 hal, tidak ada yg dapat mengatur sepenuhnya kehidupan manusia kecuali Tuhan itu sendiri meskipun anda orang tuanya! Apa pernah anda meminta saya langsung untuk berbicara dengan anda? tidak kan!! Gw hanya bisa diam,menuruti apa kemauan putri anda yg gw cintai, karena gw gag tega, terlalu banyak tekanan dari anda. Jika gw menjadi dampak negatif untuknya,bicaralah...! 

   Bukannya gw terima semua keputusan ini, sejujurnya,gw masih ingin menjalankan dengan dia. apapun yg akan terjadi di depan,Sumpah...Gw terlalu Mencintainya.. ini bukan takdir,tp pilihan? beberapa minggu sudah berlalu. tapi gw masih saja rindu semua yg pernah trjadi dengan dia.

• mengucapkan "selamat pagi cinta",
• berbicara dengan dia seperti tidak ada waktu yg berputar
• meminta dan memberi perhatian dan manja
• melihat,mendengar,tertawa dan saling berbagi dari masalah yg dihadapi
• sekalipun tak pernah terlewatkan untuk mengatakan "I LOVE U"

   gw merindukan itu semua, melihat dia tertidur,tertawa,dan memasang muka menggerutu/ngambek terhadap sesuatu yg menurut gw itu lucu. Dan selalu terbayang, terakhir kali kita seperti itu, dari malam sampai pagi,berbicara dengan dia,melihat dia tertidur,dan sampai dia bangun meski hanya melalui layar monitor, berkesan tapi menyakitkan,karena beberapa jam setelah itu,Dia mengabarkan, bahwa dia memilih untuk mengakhiri, gw gag marah,gw memang sedih, gw pun terluka, ini bukan salah dia, Mungkin salah gw, gw yg hanyalah sampah, mendampingi sebuah intan permata yg begitu indah, itu mustahil. Sampah tetaplah sebuah sampah,

  Terkadang dalam perenungan,gag tau napa gw meneteskan air mata,entah itu airmata kesedihan atau kerinduan,semua tercampur menjadi satu. tiap hari gw melihat handphone, menunggu sesuatu, tapi itu apa, kabar dari dia?? kehidupan gw yg sekarang lebih buruk dari sebelumnya, mungkin karena gw lemah,iya,sampah yg lemah. berpuluh-puluh kali gw berhubungan,baru pertama kali nya gw rasain CINTA yg sebenarnya, perbedaan,fisik,lokasi yg jauh,itu tidak ada apa-apanya. mencintai dia seperti sudah menjadi yg seharusnya gw lakukan. seperti halnya BERNAFAS