Pandang mata
Aku beruntung, tadi saat dia datang mengetuk pintu, aku berhadapan dengannya, tapi aku tak melihat matanya.
Mata indah yang aku menyukainya.
Dia datang setelah 4bulan pergi, untuk mengambil notebook yg dlu telah rusak.
Itu seperti merobek kembali hati, yang telah merapat. Kurang ajar, hati ini menganga, mengucurkan kenangan indah saat itu.
Kenangan hari2 saat kita menyatu.
Bahagia yang tak ternilai.
Sekaligus sakit saat ditinggali.
Efeknya, aku sakit, dada sesak.
Nafas terengah engah.
Untung saja, tadi aku tak melihat matamu.
Jika iya, mungkin sakitnya melebihi dikuliti.
Aku tak pernah menyesal tentang kita.
Aku bahagia yg kulalui bersama.
Hubungan ini, takkan lagi kembali.
Tapi sakit ini, takkan bisa diperbaiki.
Ini tentang kita... tentang EGO kita.